Thursday, August 22, 2013

Kenapa Menjadi Au Pair di Belgia?

Sebelum saya kuliah di UI, ketika saya baru lulus SMA, ada keluarga Jerman yang menawarkan diri untuk menjadi host-family. Saya sempat sangat senang. Alasan saya ingin menjadi Au Pair di Jerman karena saat itu saya sedang menggandrungi bahasa Jerman selama tiga tahun, dan saya ingin meneruskan belajar bahasa Jerman langsung ke negaranya. Tapi tiba-tiba hidup mengantarkan pada pilihan yang lebih menggiurkan. Saya diterima masuk UI dengan mendapat beasiswa pula. Siapa yang tega menolak hal itu? Jujur saya nggak mau menolak tawaran yang terakhir itu.
Akhirnya, saya masuk UI dan berhasil keluar dengan selamat menjadi S. Hum.. Aah, bangganya saya...
Ternyata panggilan untuk menjadi Au Pair setelah menjadi sarjana itu pun masih ada. Sepertinya cita-cita masa SMA belum padam. Tapi kali ini saya tidak mengincar Jerman, kali ini saya memilih Belgia.

Ada beberapa alasan saya memilih Belgia, kalau terkesan non-sense, yah harap maklum lah.. :)

1. Uang saku yang lebih besar dibandingkan negara tetangga seperti Prancis, Jerman, Belanda, dan Swiss. Dalam sebulan seorang au pair di Belgia akan bekerja 20 jam/minggu dan mendapat uang saku 450 euro. Maaf kalau lagi-lagi terkesan terlalu mempermasalahkan soal uang. Karena memang begitu adanya. Tapi saya juga dengar kata orang-orang, uang sejumlah itu tidak ada artinya, karena biaya hidup di Belgia sangat mahal. Pajaknya itu lho boo...

2. Pusat coklat terenak di dunia. Sudah yang satu ini jangan didebat lagi.

3. Negara ini menggunakan tiga bahasa. Oleh karena saya bercita-cita untuk menjadi seorang poliglot, saya pikir Belgia negara yang baik untuk mewujudkan cita-cita itu. Saya bisa meneruskan belajar bahasa Belanda dan Jerman. Mungkin kalau otak saya sanggup saya mau belajar bahasa Prancis juga. Amin aja deh.

4. negara pencipta french fries.

5. negara yang terkenal dengan kelezatan waffle-nya.

6. Belgia salah satu negara yang boleh tidak melampirkan sertifikat kemahiran berbahasa negaranya untuk pengajuan program au pair. Saya pernah belajar bahasa Belanda di kampus, itu pun hanya satu semester sehingga bahasa Belanda saya belum lancar, dan kelasnya tidak mendapat sertifikat. Begitu saya tahu kelebihan ini, saya langsung berminat untuk memilih Belgia sebagai tujuan au pair saya. Jadi jika memang belum mempunyai sertifikat, saya boleh mengambil kursus bahasa di Belgia. Horaay, memang itu mau saya. Belajar bahasa langsung dari native-nya.


Terlepas dari bangunan-bangunan tua atau pemandangan alam yang indah, saya rasa cukup demikian alasan saya memilih untuk menjadi au pair di Belgia.

* postingan selanjutnya adalah langkah-langkah proses membuat visa au pair Belgia.

No comments: