Friday, March 12, 2010

I Had a Dating with The Korean Guy.

Kemarin aku melihat di kereta ekonomi ada cowok Indonesia dan cewek bule lagi asyik berpacaran. Bukan sirik sih, lebih tepatnya ada pertanyaan di batinku "Kok bisa sih?", hahaha aku tahu kok kalau aku jahat. Kemarin malam, tiba-tiba ada satu cowok yang satu kelas denganku mengirimkan SMS, bunyinya "apa kamu sudah selesai membaca novel itu? kapan bertemu kita bisa?" di mulai dari situlah percakapan kami sesungguhnya (melalui SMS) karena selama ini kalau di kelas kami tidak pernah terlalu akrab. Hari ini kami janjian untuk bertemu. Dia memintaku untuk mengerjakan ringkasan novel Abadilah Cinta karya Andrei Aksana. Wait. kalian bingung ya Dia itu siapa? Dia itu adalah cowok Korea, anak pertukaran pelajar di kelasku dari Universitas di Korea. Aku kurang tahu nama panjangnya siapa, tapi aku memanggilnya Kim. Sebenarnya, dia memiliki nama Indonesia, Doni. Entah mengapa nama Doni tidak terlalu mengena di kepala ku karena nama dan tampangnya tidak sesuai. :D Awalnya aku mau saja membantu dia, hitung-hitung amal dan berbuat baik karena menolong sesama. Awalnya aku berpikir kami akan mengerjakan tugas itu di perpustakaan kampus. Ternyata tidak!! Dia ingin mentraktirku (dengan jelas aku katakan tidak perlu mentraktirku karena hari Jumat aku puasa). Dia kemudian mengajakku pergi jalan-jalan ke Margo City (bukan main aku kaget, mau ngapain coba jalan-jalan berdua sama itu orang??) Dari sekian banyak mahasiswi di kelasku, kenapa hanya aku yang dia SMS? (jawabannya cuma satu, menurut pendapatku karena dia hanya memiliki nomor HPku) Oke, sebelumnya aku menganggap ini adalah hubungan kerjasama, suatu diskusi sastra. Bukan sedang berkencan!! Sesampainya di Margo City, kami memilih tempat nongkrong di Tutti Frutti, dia mentratirku Youghurt. Enak deh,,namanya juga gratisan.hehe Ternyata dia tidak menyukai youghurt!! lha kenapa juga dia mengajakku ke sana? kenapa tidak ke Olala Cafe saja? Apa yang kami bahas sambil menikmati youghurt selama 3 jam? Well, to tell you the truth, awalnya sih kami membahas buku Abadilah Cinta. Lama kelamaan, pembicaraan mengalir pada homoseksual, selebriti di Indonesia, agama-agama, budaya Korea-Indonesia, hal-hal ini-itu yang boleh-nggak-boleh. banyak lah pokoknya..bahkan sampai masalah cinta pun kami membahasnya. Tadinya aku berpikir mungkin agak sulit harus 'nyambung' sama orang asing ini, ternyata itu semudah yang tak kukira. Kim orangnya asyik, walaupun struktur bahasa Indonesianya kurang rapi, dia sangat bersemangat untuk mempelajari kosakata baru yang aku ucapkan. Dia juga tertarik dengan bahasa gaul di Jakarta. Pembicaraan kami juga mengenai produk-produk bermerk dan mall-mall di Jakarta. Lagi-lagi rasa ingin tahu-ku besar, "Kamu kenapa mengambil sastra Indonesia?" Dia menjawab dengan menatap mataku, "Saya sudah keliling beberapa negara, London, Paris, Swiss, German, Italy, Malaysia, Singapore, dan saya kira hanya Indonesia yang memiliki budaya dan suasana yang menyenangkan. Saya sudah menyukai Indonesia sejak kedatangan saya ke sini umur 15 tahun" haa? aku hanya bisa terbengong, satu lagi jawab indah yang keluar dari mulut orang asing, aku ingin tahu bagaimana caranya agar orang Indonesia memiliki rasa nasionalisme pada bahasanya sendiri. Dari percakapan aku mengetahui, dia orang yang tidak suka keramaian, dia tinggal sendiri di apartment Margo Recident. Setelah 3 jam duduk dan berbincang-bincang, kami keluar dari Tutti Frutti, dan menuju toko buku. Dia memintaku untuk mencarikan buku puisi wanita penulis tetapi tidak dapat kami temukan. Keluar dari Margo City, dia mengajakku untuk ke apartement. hhaha tenang...bukan apartement dia kok, tapi apartement dosennya di Bendungan Hilir, Karet. Berhubung, jalur kami searah, aku mengusulkan dia untuk naik kereta, dan dia sangat takut kecopetan karena baru kali ini dia naik kereta di Indonesia. Dia kaget setengah mati naik kereta ekonomi, untung ekonominya lagi nggak penuh sesak, dia bilang kotor sekali.. hahaha.. lalu ada pengamen buta, dia nanya, "Itu apa?" aku bilang "Buta" dia nanya "HA? ruta?" Aku bilang "B-U-T-A" dia bilang "Ohh, babi" Aku nanya "Haaa??BABI??" Dia bilang "Iya, Babi BUTA" Aku bilang "Bukan, yang tepat membabi buta" Dia berkata "Ah, yaa..kalau seseorang mencintai bisa membabi buta" aku tertawa ngakak.. Dia turun di Tebet aku turun di Kota. kami berpisah. Hore..selesai juga jadi guidenya... Apa yang terjadi selanjutnya?? Malam-malam dia SMS aku, "Ak sudah sampai pulang". aku balas "Bagus deh, aku juga baru pulang" dia bilang "Aku naik ojek tadi" aku bilang "HAa?? berapa?" dia bilang "50000 benhil-depok, murah??" aku bilang blablablablabla...... dia bilang "Aku sakit" aku bilang "cepat sembuh ya" dia bilang "kamu baik" (maksudnyaa????) aku bilang "hahaha" dan pembicaraan blablabla.... ngalor ngidul... mulai dari memuji-mujiku, nanya-nanya jalan di Jakarta, sampai ngomongin Bank Century, kami SMS-an dari jam 8-11 malam.. kalian tahu kan aku orang yang pelit, hehehe.. tapi demi pandangan orang asing terhadap bangsa Indonesia, ada perlunya sekali-kali aku harus bersikap ramah.hahaa (kalian kan tahu aku jahat)

No comments: