Monday, November 21, 2011

Mandiri Bukan Berarti Nggak Punya Teman

Kalau kalian mengenal saya di kehidupan nyata, mungkin kalian pernah berpikir kalau saya ini: sombong, egois, otoriter, senga, belagu, sok tau, bawel, cerewet, Terserah kalian mau bilang apa. Terlepas dari kedudukan saya sebagai anak tunggal, saya memang sering egois, ingin suara saya didengar, ingin diprioritaskan, ingin dimanja, ingin dituruti segala keinginan saya. Tidak hanya saya saja, orang-orang juga banyak yang ingin seperti itu. Ya, kan?

Tulisan kali ini sengaja untuk teman-teman yang saya anggap manja. alias nggak mandiri.
Tolong kalian baca baik-baik.

Halo teman, kita teman bukan?
saya sebenarnya mau bilang ini secara personal ke kalian, tapi nanti pasti kalian mikir saya ini terlalu idealis atau terlalu egois. Terserah.

Saya selaku teman kalian, ingin mengajukan kritik atas tingkah laku kalian. Saya tulis masalah ini, karena saya merasa tidak nyaman dengan tingkah laku kalian.

1. kalian itu kalau kebelet pipis atau mau ke toilet, ya udah sih ke toilet aja sendiri. Ngapain ngajak teman kalian yang sedang tidak ingin ke toilet? Bukan saya malas diajak ke toilet, cuma bagi saya ini nggak masuk akal. Kalian yang mau pipis, kenapa saya harus diseret-seret. Yang nggak masuk akalnya lagi, gara-gara kalian nggak berhasil membujuk teman kalian buat nemenin kalian ke toilet, alhasil kalian rela menahan rasa ingin pipis itu. HEY kawan, kalian bisa kena kencing batu kalau kayak gitu caranya. Manja banget sih kalian. Kalau saya tanya alasan kalian kenapa minta ditemenin, pasti jawabannya "Takuuuut".
Emang ada masalah apa sih dengan ke toilet seorang diri. Saya sering banget di mana pun ke toilet seorang diri. Saya jarang mau mengajak teman-teman untuk menemani saya. Kalian tau alasannya? KARENA SAYA NGGAK MAU NGEREPOTIN KALIAN. tapi kayaknya sih kalian punya cara pikir yang beda sama saya ya..


2. Dari dulu saya tidak ada masalah berpergian sendirian. Misalnya, saya tidak ada masalah nonton di bioskop sendirian. Pernah saya dengar dari seorang teman, "Ih, gue sih gak akan mau pergi nonton sendirian." Dalam hati saya berkata, "Sayang banget sih hidup lo selalu bergantung sama orang. Kalau filmnya itu bagus, dan kesempatan buat nonton itu jarang, kenapa nggak kita pergi sendiri aja? daripada nunggu-nunggu teman kita yang mungkin pada sibuk dan gak bisa, dan akhirnya kita ketinggalan kesempatan." Sedih kan?

Kemarin ini saya pernah pengen pergi sama temen ke sebuah konser jadi telat gara-gara teman saya itu dandannya lamaaaaaaaaaaaaa banget! hampir 2 jam! gimana saya nggak mencak-mencak? Wah, sontak saya cacimaki itu teman saya itu. "Udah ditungguin dari tadi, bukannya siap-siap dari tadi sebelum gue dateng!"

Pernah lagi, minggu lalu, saya ajak teman ke diskusi bersama Nh. Dini. Acara ini penting buat saya. Kami janjian untuk pergi bersama. Di detik-detik terakhir, teman saya ini ada acara. Saya sempat ngambek, karena kenapa dia nggak bilang dari tadi? Saya nggak masalah kok kalau pergi sendirian.
Coba pikir, kalau saya sedikit-sedikit mau ke mana-mana harus ada teman, pasti saya sudah ketinggalan banyak kesempatan bagus. Saya tidak mungkin ketemu Nh. Dini dan kenalan dengan sastrawan-sastrawan keren :)

3. Tadi saya ditegor oleh kalian, gara-gara saya tidak datang ke latihan untuk melihat junior-junior kami. Lantas kalian tanya, "Mana kepedulianmu, Alfi?"
Hah, kalian mempertanyakan kepedulian saya?
saya peduli dengan junior-junior kami. Hanya, caranya tidak dengan menunggu mereka latihan teater seperti itu. Pertama, kalau saya datang ke latihan, pasti saya cuma duduk-duduk doang ngeliatin junior-junior latihan, sedangkan sudah ada banyak dari kalian yang ngeliatin mereka. Kegunaan saya apa di sana? Saya pernah datang ke latihan sekali dua kali tiga kali, tapi dengan hanya duduk-duduk saja, saya tidak melakukan apa-apa untuk mereka. Saya sedih dengan kecacatan saya yang tidak dapat melatih mereka teater, karena itu bukan bidang saya. Lalu buat apa saya hanya duduk seperti orang cacat di sana? sama halnya, seperti kalian yang rela membolos jadwal kuliah hanya karena ingin menonton pertandingan bola. Kalian beralasan kalian peduli dengan Indonesia. Saya rasa, kalian hanya mengejar pengalaman, bukan masalah peduli atau tidak. Kalau kalian peduli, kalian lebih baik belajar yang giat untuk memperbaiki nasib bangsa ini. betul begitu?

Saya tidak ada masalah pergi ke mana-mana sendiri. Sekarang saya tanya, masalah kalian apa dengan pergi sendiri? apa yang salah? apa yang aneh? Takut? Umur kalian berapa? Tidak mandiri.

Saya ini bukan antisosial, saya datang kok ke acara-acara sosial, saya sering kok hang out sama teman-teman, saya senang juga nonton bareng kalian di bioskop. Saya juga ikut kepanitiaan ini itu. Dalam tulisan ini, saya mau menekankan, ada waktu di mana kalian tidak harus selamanya harus menunggu teman kalian hanya untuk minta ditemenin. Itu aja intinya.

Saya risih dengan sikap kalian yang manja, yang ingin selalu ditemani. Saya tahu kita ini makhluk sosial. Tapi, kalian lihat situasi juga, kalau teman kalian tidak memungkinkan, kenapa kita harus pasrah dengan keadaan tersebut?

Pesan saya, jangan sampai gara-gara kalian tidak punya teman untuk menemani kalian, lantas cita-cita kalian terhenti, dengan alasan, "Si A nggak sejalan dengan misi saya, kok si B nggak bisa nemenin saya". Buang lah pikiran itu jauh-jauh. Kalian ini sudah dewasa. Jangan memaksakan teman-teman kalian untuk menuruti kehendak kalian. Teman-teman kalian itu juga sibuk. Sama sibuknya dengan kalian.
Jangan sampai dengan ke-manja-an kalian, peluang-peluang emas yang seharusnya dapat kalian raih hilang begitu saja.

Sekali lagi, saya ini bukannya tidak punya teman, saya ini kemana-mana sendiri karena saya mandiri.

Sekian unek-unek dari saya, semoga kalian bisa mengerti jalan pikiran saya. Maaf jika kalian yang saya maksud dalam tulisan ini kebetulan membacanya. Maaf ya, ini hanya unek-unek saya aja ke kalian yang sebenernya saya nggak enak ngomong langsungnya di depan kalian.

salam hangat,
A

5 comments:

Maya Floria Yasmin said...

Alffii.. sehati banget sama curhatan kamu. Suka sebel sendiri kalo ada teman yg ngatain aku anti sosial. Apalagi dia ngomonginnya di jejaring sosial. Aku suka geleng-geleng sendiri liat kelakuan dia. Padahal kami nggak terlalu dekat :)

Semangat ya Fi ;)

natureahead said...

@Maya: iya may, rata-rata kalau aku perhatikan mereka emang gitu, tapi kayaknya mereka gak sadar deh.
kalo kasus-kasusku mereka ini lumayan dekat sama aku, cuma ya gitu deh..

Fitria Sis Nariswari said...

haha
alfii, kayaknya aku paling rajin komen di blog kamu deh. hhi
soalnya tiap hari aku buka blog dan lihat postingan baru kamu. jadi gatel baca terus komen deh.
emang siih, pemikiran orang beda2. kalo aku siih emang gak terlalu keberatan (bahkan mungkin lebih senang) pergi sendirian. dan kadang2 itu emang menimbulkan suara2 gak enak yang bilang aku terlalu ansos. zzz
aku tahu siapa yang kamu maksud.
aku juga bingung ya kadang2, prioritas orang beda2, cuman kenapa orang2 seperti itu memaksakan prioritas mereka ke kita tanpa peduli sama prioritas hidup kita. #curcolll
haha
udah ah, aku semakin ngacoo aja ini.
ya yang penting mah kita tetep baik aja ke mereka meskipun gak ngikuti pemikiran mereka. hihihi

natureahead said...

@I'a: whuhehehe asik punya pengunjung setia, haha makasih ya udah baca-baca

tapi iah, aku nulis gini bukan merujuk satu orang kok, ini pengalaman aja dari masalah yang kemaren2, aku tunggu2in orangnya, tapi malah gak dateng2, makanya aku kesel.

Anonymous said...

Fi, sama banget nih sama gueeeee!!! Kita berasal dari latar belakang yg sama ternyata, hahaha