Thursday, September 12, 2013

Perjalanan Udara Jakarta Belgia

28 Agustus 2013

Telah tiba waktunya saya meninggalkan Indonesia.
Berbagai perasaan memenuhi dada.
sedih harus berpisah dengan mama dan teman-teman tercinta. Saking sedihnya, terus sampai nangis di bandara pas berpisah sama mama. Mama juga nangis. Momen itu sedih banget. Aku nggak pernah bakal sejauh ini dari mama, sekarang harus berpisah rasanya.. sesak.
sedih juga nggak bisa datang ke wisuda sendiri terus foto-foto bareng teman-teman.
senang karena sebentar lagi melihat dunia baru. Eropa. Benua yang sudah lama menjadi impian.
ragu : apakah bisa bertahan setahun di sana?
khawatir kalau barang bawaannya melebihi kuota.
takut..
penasaran nyobain penerbangan seharga US$ 794 kayak apa apa rasanya...
dan semua-perasaan-yang-tak-bisa-dijabarkan...
dan di hari yang sama saya dapat period. Lengkap aja sudah.

Saya naik Qatar Airways penerbangan Jakarta Belgia. Ada dua kali transit, yaitu Singapore dan Doha. Begonya saya, saya lupa ngeprint tiket dong, yang saya print cuma boarding pass Singapore-Belgium. YA MANA BISA cui.. untung zaman sudah serba canggih, download PDF dari HP dan tinggal tunjukin e-ticket-nya.

Jakarta - Singapore : 16.30 WIB -19.30 (Waktu Singapore), penerbangan satu jam setengah.  Untuk penerbangan pertama ini aku naik Garuda Airlines. Baru pertama kali nyobain GA. Ya ampun senangnya! :D Makanannya banyak pilihan. Minumannya juga banyak pula.

Sampai di Changi Airport, langsung buru-buru cari gate untuk transit. Ada waktu 2 jam sih. Untung aja, gate-nya mudah ditemukan. Dan di ruang boarding-nya ada wi-fi gratis. :) Bisa nge-Path, Whatsapp, dan cek yang lain-lain :D

Menunggu 2 jam itu nggak berasa, karena dipakai buat antri sana-sini.
Penerbangan selanjutnya:
Singapore -Doha (21.20 waktu SG - 23.55 waktu DOH). Di sini nih mulai deg-deg-an pas antri mau masuk ke ruang boarding. Isinya semua orang dari berbagai belahan dunia. Kayak memasuki dunia internasional, setiap mau apa-apa pakai bahasa Inggris. Rasa yang baru untuk saya.
Ini nih penerbangan terlama yang pernah saya jalanin, 7,5 jam aja lho dari Singapore ke Doha. Dan begitu masuk Qatar Airways, yaah.. begini toh.. kayaknya masih bagusan GA. Tapi pramugarinya ramah-ramah, mau makan apa aja selalu ditawarin setiap saat, mau minta minum apa aja boleh, nambah juga boleh. Tapi sayangnya, saya memang kalau diperjalanan nggak banyak makan, malah hilang selera makan. Bawaannya mulut nggak enak aja gitu.
7.5 jam ngapain aja? tumben saya nggak tidur nyenyak. nggak tau kenapa, nggak bisa aja gitu. Akhirnya nonton film deh.
sempat jatuh tertidur juga sih, tapi nggak lama, paling juga sejam dua jam.

Tibalah di bandara Doha yang gedenya naujubilah itu.. kami dijemput shuttle bus menuju bandara utamanya.
dari situ kami langsung cari gate berikutnya yang menuju Belgia.
Gate 22. Masih ada 2,5 jam sebelum penerbangan. Ada banyak toko duty free. dan ramai aja gitu. Saya waktu itu haus pengen beli minum, tapi nggak punya duit Doha, adanya cuma 20 Euro aja. Pas dikembaliin dalam bentuk recehan Euro sama selembar US$1.
dan saya tiba-tiba mual.. dan muntah di toilet Doha. Tapi setelah muntah, saya lega banget rasanya....

29 Agustus 2013
Penerbangan terakhir.. Doha-Belgium...
7 jam aja di udara... dan langsung tiba di daratan Eropa.. Ya Tuhan ini bukan mimpi kan?
di penerbangan terakhir ini saya bisa lebih nyenyak tidurnya. Bangun-bangun udah waktunya sarapan. Dan sudah mau mendarat.

Ketika sudah mendarat di Brussels. MAK, ini lho namanya Eropa, di Belgia. ya ampun... saya sudah terbang ribuan kilometer jauhnya. Dan di sini lah saya berada sekarang.
saya mual lagi.
saya muntah lagi di toilet airport Brussels. Emang dasar orang norak nggak pernah naik pesawat internasional.

Begitu keluar dari toilet langsung pergi ke antrian imigrasi. ya ampun loketnya panjang bener, banyak banget yang antri... ada kali satu setengah jam ngantri di bagian imigrasi.
Di loket imigrasi, petugasnya masih muda, lumayan cakep, saya agak cengo dikit (kebiasaan). Sampai agak kagok gitu ketika ditanya. Terus saya jawab gagu, grogi kacau. Tapi untungnya ketika ditanya-tanya selanjutnya udah lancar. Biasa, yang tadi itu baru pemanasan aja. haha..

dan sekian dulu aja ya kisah perjalannya.


Airport Brussels dan Station Airport Brussels.
Di airport Brussels ada stasiun keretanya. dalam satu gedung yang sama. Tinggal naik lift, turun ke lantai 0, dan di situlah stasiunnya. Beli karcis juga di situ. Ada loket ada juga mesinnya.

Boarding pass Singapore - Doha yang diprint

Boarding Pass GA Jakarta - Singapore

GA from the window 

Boarding Pass Doha to Brussels

Mesin karcis kereta di Bandara Brussels (selfservice machine)


Go Pass, tiket kereta di Belgium untuk 10x perjalanan, 50 Euro.

Pertama kalinya naik kereta di Belgia bersama barang bawaan

Suasana di Stasiun Brussels Utara

Salah satu stasiun di Belgia menuju Poperinge

Di depan Stasiun Poperinge

Bersama kekasih yang setia menemani sepanjang perjalanan :)


2 comments:

Maya Floria Yasmin said...

Alfi di Belgia?? Waahh.. senangnya.. jangan lupa kirim postcard yaa *ehh

natureahead said...

alamatmu apa? catetan alamat2 temen2 postcrossing nggak kubawa ke sini. hehe nanti DM aja ya di twitterku :)