Thursday, January 19, 2012

Detik-detik Sebelum Trip ke Kuala Lumpur


Sebelas bulan yang lalu, saya dan ketiga teman sekelas membeli tiket Air Asia Jakarta-Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur-Bandung.

Saya tidak memiliki kepentingan khusus, mengapa saya harus ke Malaysia.
Alasan utamanya adalah harga tiket PP yang menggiurkan, yaitu Rp275.000. See? How I could refuse it??

Jujur, saya tidak terlalu tertarik dengan Malaysia. Ada apa sih di sana? Rasa-rasanya sama saja dengan Jakarta. Well, nggak ada salahnya juga sih saya mencoba peruntungan ini? Lumayan untuk menambah pengalaman.

Sebelas bulan berlalu dengan begitu cepat. Tugas menumpuk, UAS menghantam. Tidak ada banyak waktu untuk memikirkan liburan. Setiap hari otak saya selalu dibebani oleh tugas, makalah, UAS, dan miniskripsi. Sedih ya? 


Tidak ada persiapan khusus untuk trip yang satu ini. Kalau kalian membaca trip saya ke Malang 2011, saya mempersiapkan trip itu satu bulan sebelum keberangkatan. Entah, kata Malaysia membuat saya menjadi kurang tertantang. Bahkan di jam-jam terakhir saja saya masih belum memikirkan destinasi pasti yang harus dikunjungi selama di Malaysia. Saya rasa hal ini menarik juga. Ada kalanya kita tidak perlu terlalu mendetail memikirkan itinerary perjalanan, biarkan trip itu berjalan dengan sendirinya. Biarkan alam menuntun jalan kita. Biarkan Tuhan yang mengatur segalanya.
Tanpa persiapan yang matang, jangan takut,  pasti akan selalu ada jalan keluar untuk para traveler yang mau berusaha. Setuju?


Hal-hal yang saya lakukan sebelum bertandang ke Kuala Lumpur:

1. Cari-cari teman via internet (5-3 hari sebelum keberangkatan), gunanya untuk mencari informasi, seperti tempat apa yang harus dikunjungi, transportasinya bagaimana, dll.

2. Kirimkan proposal menginap di tempat tinggal teman di KL (kalau ada kenalan). Lumayan kan mengirit ongkos akomodasi. Kalau tidak ada kenalan, cari informasi hostel-hostel murah saja.

3. Tukarkan Rupiah menjadi Ringgit.

4. Berkemas pakaian. 
Waktu pertama kali Bayu lihat tas saya, "Lo mau ke mana sih?" Untuk trip kali ini saya tidak menggunakan tas backpacker. Ngapain juga bawa tas gemblok kalau mau jalan-jalan ke tengah kota?

5. Cetak map dan tulis semua informasi yang kita dapat di notes yang bisa dibawa kemana-mana.

Saya keluar rumah satu hari sebelum penerbangan. Saya takut ketinggalan pesawat karena penerbangan saya pagi-pagi. 

Jadi malam minggu, dua jomblo (Saya dan Bayu) memutuskan untuk mencari angin segar. Kami berencana untuk nonton, dinner, minum-minum dan langsung ke bandara. 


Ternyata Tuhan berkehendak lain, langit hujan deras, Bayu terjebak macet, jam menonton terpaksa diubah jadi midnight, sesi minum-minum batal, dinner-nya cari tempat yang terdekat dari bioskop, yaitu McD Cikini. Setelah urusan perut selesai, kami berdua segera meluncur ke bandara. Makasih ya Bayu buat tumpangannya (sama mpek-mpek Palembangnya) : Maaf banget Bay, kalau saya bukan GPS yang baik.

Sekitar jam setengah 3 dini hari, saya dan Bayu tiba di Terminal 3. Tanpa banyak cing-cong lagi, saya segera mencari Atha yang sudah sejak jam 9 malam di bandara menunggu saya. Maaf ya Ta :(

Ternyata Atha sedang setengah tertidur di bangku-bangku lantai dua. Di lantai itu, hanya ada Atha, dan dua orang yang juga sedang tidur di kursi. Salah satunya ada bule yang lagi tidur, lucu banget sambil megang jam beker, hahaha takut telat kali ya?

Ada waktu beberapa jam lagi sebelum jam 6 pagi, waktu yang berharga itu saya manfaatkan untuk mencuri tidur, agar tidak terlalu lelah di perjalanan nanti. Sebenarnya ruang tunggu lantai dua itu tidak boleh dipakai untuk tidur, tapi yaa bisa aja lah diakal-akalin sama petugasnya.

Caranya? Kalau badan kalian sekecil badan saya, kalian bisa meringkuk di atas dua kursi. 

Posisinya cukup kurang nyaman, namun sukses membawa saya untuk tidur beberapa menit.

Saya terbangun ketika Dzi dan ibunya datang menghampiri kami. Setelah itu saya ganti baju dan cuci muka di toilet. Seru juga sih pengalaman nginep di bandara terminal tiga. Sepi dan lenggang. Serasa bandara milik pribadi, hehe
kosong banget kan?

my beloved travelmates :) Dzi and Atha

Semakin mendekati pukul 6 pagi, hati kami berdebar-debar. Was-was. Excited. Penasaran dengan perjalanan kami hari ini. Saya akan membahasnya di tulisan berikut ini.

No comments: