Thursday, August 26, 2010

antara wasabi dan sumpit

"Sushi," itulah kata pertama yang kulontarkan untuk kencan pertama kita.
Entah pura-pura, entah tidak, kamu nampak setuju dengan usulku. "Baiklah, aku suka sekali sushi. Kita akan bertemu di Kedai Sushi besok."
Hari itu datang jua. Hari dari semua hari atas mimpi-mimpiku. Berkencan di kedai sushi.
Kamu memelukku pada saat pertama kali melihat wajahku. Itukah caramu untuk meminta maaf atas keterlambatan selama satu jam?
Pesanan kami datang. Lima piring dengan varian sushi yang berbeda.
"Aku suka wasabi," ujarmu.
"Aku lebih suka sushi," batinku dalam hati.
Seperti inilah hubungan kita saat ini.
Antara wasabi dan sumpit, aku tidak akan pernah benar-benar menjadi sushi-mu.
Benar, kita menikmati detik-detik kala berkencan di kedai sushi. Ya, hanya itu.
Seperti sushi-sushi pada kelima piring itu,
Kau memilihku dengan sumpit, lalu kau olesi tubuhku dengan wasabi, dan mencelupkannya
dengan kecap asin.

"Lezat," begitulah wajahmu yang kutemukan--sama seperti wajah pria yang mencapai klimaks. Tampan.

Kamu menyukai daging. Terutama daging segar dengan potongan tekstil yang minim.
Aku jauh dari daging segar. Aku hanya seonggok tulang dengan balutan mode yang tertinggal masa.
Apakah aku masih dapat membuatmu menegang? berkeringat? dan jatuh cinta--mungkin?

Mungkin di kedai sushi itu aku pernah membuatmu demikian.
Kamu berkeringat, kamu menegang, dan aku membuatmu kepalamu pecah-membuncah-tak karuan.
ooh, bukan, itu bukan aku!! bukan karena aku. Aku tak pernah sekejap pun menjadi sushi di matamu. Wasabi dan sumpitlah yang membuatmu menegang, berkeringat, dan membuncah.
Aku adalah ilusi bukan sushi. karena aku tidak memiliki kesegaran salmon yang ditawarkan sushi padamu. Sensasi wasabi yang menggetarkan akan segera menghilang ke dalam perutmu, dan sumpit membawa mulutmu untuk mencoba sushi-sushi lain. Dan aku, terlupakan, untuk kesekian kalinya. karena aku adalah ilusi dari sebuah sushi.

2 comments:

Anonymous said...

i like it.
real or fiction?

i dontcare...

so many sexy words in your mind

briliant

natureahead said...

Hi anon, thanks for reading it.
If you read my previously blogs in the end of May, you will find the answer.