Saturday, March 3, 2012

Malaysia Trip Day 4th: Petronas Tower & Party @Changkat

Waahh maaf ya telat banget postin catatan perjalanan hari keempat di Malaysia.

Hmm, Apa rasanya berada di ketinggian 378.6 m di atas permukaan tanah? Well, kalian boleh bertanya kepada saya :)

Awalnya, saya agak malas diajak ke Petronas Tower, buat apa sih masuk-masuk ke gedung tertinggi di Malaysia?
Kemudian, berkat Bin, saya menjadi tergiur untuk mencobanya.

Kami bertemu Bin kembali, setelah semalam bertemu di Midvalley. Hari itu adalah pertemuan kedua kami dengan Bin.
Berkat Bin, kami berhasil mendapat tiket masuk Petronas Tower seharga RM20 (harga lokal), sedangkan untuk turis perlu membayar RM40.
Gimana saya tidak tergiur dengan harga miring itu?
Belum lagi, kami tidak perlu ngantri! Untuk mendapatkan tiket ini aja, pengunjung perlu ngantri dari subuh, karena setiap harinya hanya 1000 tiket yang dijual.
Waah..
Perjalanan kali ini, saya diperkenalkan dengan orang baru lagi, namanya Krisna, dia bergabung dengan kami untuk naik ke Petronas Tower.
Sedikit tentang Krisna, dia itu mahasiswa pariwisata, asal Bandung, yang sedang magang di hotel yang terletak persis di sebelah Petronas Tower.

Saat dalam antrian untuk masuk ke Skybridge, kami melalui pemeriksaan yang cukup ketat, seperti di bandara.
Sebagian besar visitornya adalah turis. Kalau dilihat dari tampilannya sih, turis-turis ini bertampang orang menengah ke atas. Jarang saya lihat ada bule backpaker ke sini, apalagi mengingat harganya yang kelewat mahal.
Sebelum naik ke skybridge kami diberi pengantar oleh manusia hologram. Itu lho manusia yang bersuara dari cahaya, keren banget deh.
Kalau tangan kita disentuhkan ke manusia hologram ini, yang ada cuma angin doang.
Baru kali ini saya megang manusia hologram, norak!
I'm on the 86th floor. wow!

Apa yang bisa kalian lihat dengan tiket seharga RM20 itu?
Saya dapat naik ke Skybridge, jembatan Petronas Tower yang terkenal itu, letaknya ada di lantai 41. Di sana kita bisa lihat pemandangan dan foto-foto doang, ya iyalah mau ngapain lagi coba? main congklak?
Kami diberi waktu sekitar 20 menit untuk melihat-lihat kemewahan Skybridge Petronas Tower yang terkenal ini.
Setelahnya, kami digiring ke lantai 86. Lantai tertinggi di Petronas yang boleh dimasuki pengunjung.
the view from the upper floor
Di lantai 86 ini saya dapat melihat miniatur Petronas Tower, ada teropong jarak jauh, yah kurang lebih seperti museum kecil tentang Petronas Tower.

Sekeluarnya dari sana, kami segera berjalan-jalan melihat keindahan taman di depan Petronas Tower, katanya air mancur di sana kalau malam indah sekali. Sayang kami datangnya pas siang-siang terik gitu. Panas!
Tapi, rasa panas itu tidak menyurutkan semangat kami untuk foto-foto.

Destinasi selanjutnya, seharusnya adalah Batu Caves. Saya dan Dzi akhirnya memilih untuk ke Times Square, dan Atha dan Firly (temennya Atha) ke Batu Caves.
Ada beberapa alasan saya tidak ke sana. Pertama, kondisi saya agak lelah saat itu. Perjalanan 4 jam pulang pergi lebih baik saya manfaatkan untuk istirahat di hostel.
Hostel?
iya, hari itu kami sengaja tidak nge-couch. Kami ingin mencicipi rasanya hostel di pusat kota. Berkat bantuan Bin, kami mendapat sebuah kamar untuk 3 orang, dengan AC, bersih, dan murah.
Untuk, review hostel Monkey Inn bisa baca di sini aja.

Ada alasan lain saya harus ke Times Square, karena saya ingin membelikan sepatu untuk mama. Saya sudah janji, kalau pulang tidak membawa sepatu, bisa saja sih, cuma saya merasa tidak enak.
Dari KL Sentral ke Times Square, kami naik monorail. Time Square itu adalah mall yang kelasnya menengah. Barang-barang murah masih dapat ditemukan di sini. Tidak seperti di Midvalley atau Bangsar City Center.
Ada banyak barang-barang Korea. Murah-murah. Kalau boleh dicarikan padanannya, Times Square lebih seperti Tanah Abang atau Mangga Dua, dalam versi yang lebih bersihan sedikit. hehe
Panpan and me :)

Di Times Square, saya membuat janji untuk bertemu Pan Pan, seorang cewek cina-malaysia. Dia juga teman Bin. Kami ngobrol dan jalan bareng di mall itu. Pan Pan juga menemani kami kembali ke hostel. Saat Pan Pan bertemu Bin di hostel kami, mereka langsung berbicara dalam bahasa Mandarin. hahaha roaming deh!

Sorenya, Saya, Dzi, Atha, dan Bin, keliling-keliling KL sebentar, kami mengunjungi Masjid Jamek, Dataran Merdeka, dan lain-lain. Dari Chinatown tempat di mana kami menginap, kalian bisa berjalan kaki ke banyak tempat terkenal.
Kami makan malam di restauran India-Muslim "Nagasari". Dari Chinatown ke sana. kami naik taksi, tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 menit.
Malam itu ada dinner gathering bareng CS Malaysia. Sebelum masuk ke restoran, saya sempat deg-deg-an, maklum bakal ketemu banyak orang baru.
Ketika pintu restoran saya buka, waah benar saja. Seluruh mata dari berbagai bangsa di penjuru dunia melihat kami. Banyak banget yang datang! Ada sekitar 20 orang lebih. Semakin malam, semakin banyak yang datang dan berkumpul untuk makan malam.
Saya berkenalan dengan banyak orang-orang baru, sebut saja Prancis, Jerman, US, Iran, Malaysia, Indonesia, China, dll. Wah semua orang datang dari berbagai penjuru. Kami saling bertukar informasi dan berkenalan.
Entah apa, saya merasa CS Kuala Lumpur lebih hangat daripada CS Jakarta. (well, cuma opini aja).


having a glass of beer with Bin.
Malam semakin larut, dari Nagasari kami pindah ke sebuah Irish bar. Di sana saya kembali banyak bertemu dengan orang-orang baru. Sebagian besar bule-bule traveler, sempat sih sekali dua kali flirting ke beberapa cowok di sana. hahaha :)
Sewaktu saya sedang ngobrol dengan seorang cowok Prancis, tiba-tiba saya melihat dua bule traveler yang kemarin bertemu di Melaka. Sontak saya berteriak, "Ana! Arthur!" terus kami langsung ngobrol.
Ana mulai sibuk dengan teman barunya, akhirnya saya, Arthur, dan satu cowok Prancis lain saling berbincang. Haha dua cowok Prancis ini mulai berbincang dalam bahasa ibu mereka, saya cuma bisa cengo.
"What are you guys talk about?" tanya saya setengah mabuk.
"we are talking about you" kata salah satu dari mereka.
Saya senyum-senyum sendiri, haha :)

Dentuman musik di bar semakin kencang, saya minum gelas demi gelas, saya sudah mulai agak sempoyongan. Akhirnya, Bin (cowok Malaysia) dan Omid (cowok Iran) mengajak saya dan Atha keluar dari bar, dan kami mencari makanan berat. Saya dan Atha makan bubur Thailand, ternyata buburnya bentuknya beda, jadi seperti makan nasi pakai kuah, bukan seperti bubur. Aduh, nggak lagi-lagi deh order bubur thailand. hehe..

Setelahnya, saya pulang ke hostel diantar Bin dengan motornya. dan malam itu saya pulang dengan riang, super riang :))

terima kasih Bin, dan semuanya!

Kalau mau lihat album foto selama di KL hari keempat, bisa mampir ke sini.

No comments: