"Wah itu sih sabotase" respon Martha.
"hahaha gw tahu gw orang yang licik" ujarku, walaupun kami sama-sama tahu aku tidak akan pernah berani untuk memberikan kartu namaku pada pengunjung di toko itu.
Tidak berapa lama setelah itu, keluarlah seorang cowok tanpa membeli apapun dari toko itu. Aku dan Martha bertaruh, bahwa aku berani memberikan kartu namaku pada cowok itu. dan nyatanya hingga dia duduk di sebelah Martha, aku tetap pengecut.
kemudian datanglah kereta brengsek itu, aku, Martha dan cowok itu masuk ke dalam gerbong yang sama. Selama di kereta, memang sih beberapa kali aku mencuri-curi lihat ke arah cowok itu, dan Martha udah teriak-teriak biar aku langsung kasih kartu namaku (sedangkan Martha teriak-teriak, tuh cowok lagi berdiri di depan congor kami).
Setelah kereta itu tertatih-tatih menuju arah Kota, karena satu dan lain hal, katanya sih ada yang terbakar di salah satu gerbong, kereta yang kami tumpangi terpaksa hanya berhenti di St.Manggarai.
Berhubung Martha rumahnya di Bekasi, maka ia meninggalkanku di St.Manggarai dan langsung mendapat kereta ke arah Bekasi. Jadi,,tinggalah Alfi dan cowok itu diujung stasiun..
apa yang terjadi selanjutnya?
tiba-tiba ada kereta ekonomi datang, entah tujuan mana, melihat orang-orang pada lari ke arah kereta itu ya Alfi ikutan lari.
Sewaktu sedang ingin naik kereta itu yang nggak ada tangannya, tuh cowok yang sudah naik ke atas duluan mengulurkan tangan, dan gayung pun bersambut.
oke. cerita belum berakhir dengan kata 'terima kasih'. Ternyata kereta yang kami naikki salah, dan kami harus turun segera dari kereta itu.
Dan lagi-lagi dia menawarkan uluran tangan untukku agar dapat turun. so sweet ga tuh? oke, dari situlah pembicaraan mengalir.
blablabla...ga penting sih buat aku ceritain, sama nggak pentingnya kayak tulisan ini.
intinya sih: dari hasil percakapan itu, Alfi bisa ngasih kartu nama Gypsyholic DVD Shop..hahahaha keren kan???
No comments:
Post a Comment