Dengan perasaan yang menggebu-gebu saya pergi ke Jakarta Book Fair, di sana bertemu dengan Melly dan Mentari (teman kampus), Fiki (teman SMA), dan Dany (teman CS). Pesta buku tahun ini sangat meriah, gerai-gerai buku dari berbagai penerbit lebih banyak dari tahun lalu. dan hari Minggu itu sangat RAMAI pengunjung. Saya tidak bisa menikmati memilih buku, sejauh mata memandang dipenuhi oleh lautan kepala manusia. DAN saya tidak dapat menemukan buku yang menarik sekali pun, begitu juga teman-teman saya. SANGAT KECEWA!!
tapi, saya senang sekali bertemu ketiga teman perempuan ku, sudah lama aku tak bertemu mereka untuk berbincang, saya senang mereka mau mendengarkan sedikit kisah pengalaman saya yang naik turun.
Setelah itu Melly dan Mentari mengundurkan diri, karena harus ke FX untuk menonton Eclipse.
Yang tersisa tinggal saya, Dani, dan Fiki. Kami melanjutkan perjalanan kami ke Bangau Culinary Festival, banyak sekali jajanan pasar dengan aroma yang menggoda selera. hmm.. yummy.. Karena panas terik, kami membeli es cincau, Fiki dan Danny membeli tahu slawi dan tempe mendoan, dan bakso bakar. Di tengah festival kuliner, saya bertemu gebetan teman saya yang orang Jepang bersama pacarnya, oleh Fiki kami melakukan peng-candid-an kamera..hehe hasilnya akan saya laporkan pada teman saya itu.
Jam empat sore, aku dan Fiki berpisah. Aku dan Dany menuju Language Swap Meeting yang kedua kali digelar, kali ini tempatnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan, setelah mengalami ketersesatan, akhirnya kami sampai juga di BuKafe, ternyata cafe itu tutup setiap hari Minggu, sungguh mengecewakan. Di depan cafe saya bertemu anak CS juga yang bernama Kania, dan kami baru tahu pertemuan dipindahkan ke seberang kafe yang telah direncanakan.
Jujur, saya senang pertemuan kedua ini banyak orang baru, saya menjadi kenal sana-sini, pengalaman baru tentunya.
Terlepas dari itu, selain tempatnya sangat jauh dari rumah saya, saya merasakan ada gapping di dalam pertemuan ini, tidak seakrab yang pertama. Sungguh menyedihkan.
Lalu, sebenarnya saya memendam rasa keki yang cukup berlebihan terhadap seseorang, bukan, bukan, pasti kalian memikirkan seseorang yang selalu saya bicarakan, bukan dia. tapi ada yang lain. pokoknya saya sedang kesal.
Saya malah menyadari, tentang beberapa hal malam itu. saya harus waspada. oohh,,
Saya pulang sampai rumah pukul 21.30, dengan kelelahan di kaki yang sangat pegal.
No comments:
Post a Comment